Penerimaan Mahasiswa Baru!!!

|

PROGRAM SARJANA STRATA 1 (S1)

JURUSAN ILMU INFORMASI DAN PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS PADJADJARAN

Membuka Penerimaan Mahasiswa S1

Untuk Tahun Akaemik 2009 – 2010

ANDA PUNYA KESEMPATAN !!!

Menjadi mahasiswa Univesitas Negeri terkemuka, Universitas PadJadjaran (UNPAD) jika:

1. Lulusan D3 ilmu Informasi, Perpustakaan, Dokumentasi, Kearsipan, atau bidang ilmu lain yang sejenis.

2. Lulusan D3 semua bidang ilmu (antar disiplin) yang sudah berkerja di perpustakaan atau lembaga informasi lainnya, atau yang berminat mendalami ilmu infofmasi dan perpustakaan.

3. Alih program dari program studi ilmu Perpustakaan, Dokumentasi, Kearsipan atau bidang ilmu lain yang sejenis dengan tabungan keredit minimum 110 SKS, dan IPK minimum 2,75.

LATAR BELAKANG

I. Sektor jasa pengelolaan Sumber Daya Informasi merupakan hal yang penting di ere informasi. untuk mengelolanya, diperlukan orang – orang yang memiliki pengetahuan dan kemampuan khusus di bidang ilmu informsai dan perpustakaan. Universitas Padjadjaran menyadati betul adanya kebutuhan tersebut. Program ini diawali adanya kerjasama dengan perpustakaan Nasional sejak tahun 1996.

II. Atas dasar tersebut program studi Ilmu Informasi dan Perpustakaan dengan akriditasi A dari Badan Akriditasi Nasional (BAN) Perguruan Tinggi No. 01505/AK-IX-51-015/UPASIF/VIII/2005. Membuka kesempatan kepada lulusan D3 atau alih program yang telah memiliki jumlah kredit minimum 110 SKS di semua bidang ilmu, terutama ilmu sosial, untuk mengikuti program sarjana S1.

III. Undang – undang No. 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan telah disahkan sebagai bukti meningkatnya perhatian pemerintah terhadap perpustakaan dan ilmu Perpustakaan. Disahkanya UU ini kan membuka peluang kerja yang sangat luas di sektor manajemen Informasi.

TUJUAN

Tujuan pendidikan Program Sarjana Strata 1 Jurusan Ilmu Perpustakaan FIKOM UNPAD adalah:

1) Menghasilkan lulusan/ sarjana yang bersikap :

a. Profesional,

b. Komunikatif,

c. Mandiri,

d. Dilandasi sikap Ilmiah,

e. Bersikap positif terhadap perkembangan Informasi, Ilmu Pengetahuan, dan teknologi.

2) Menghasilkan Lulusan/ Sarjana yang Menguasai :

a. Manajemen kelembagaan Informasi dan Perpustakaan

b. Manajemen sumberdaya informasi/ teknologi Informasi

c. Manajemen dokumentasi dan Kearsipan

d. Manajemen Preservasi Informasi

e. Marketing Informasi

3) Agar dapat berkerja secara profesional di lembaga pengelolaan informasi seperti: perpustakaan sekolah, Umum, dan Khusus; pusat dokumentasi perusahaan, Media massa, periklanan, dan hukum; Pusat arsip Museum, Pusat Penelitian, dan LSM Informasi.

SISTEM PENDIDIKAN DAN BEBAN STUDI

· Pendidikan berdasarkan sistem SKS

· Lama pendidikan tergantung jumlah SKS yang diambil

· Jumlah SKS yang diambil Mahasiswa asal alih program akan ditentukan oleh tim Konversi.

INFORMASI PENDAFTARAN DAN TESTING

1. Penjualan formulir : 8 April – 16 juli 2009

2. Tempat Penjualan formulir :

a. Sekretariat Program

b. Online / Melalui Bank

3. Biaya Pembelian formulir : Rp. 350.000,-

4. Pengambilan Formulir : Paling lambat tanggal 17 juli 2009

5. Pelaksanaan Testing : 26 Juli 2009

6. Tempat pelaksanaan Testing : Kampus Universitas Padjadjaran Jl. Dipati Ukur No. 35 Bandung

7. Materi Testing : Test Kemampuan Belajar

8. Prosudur Pendaftaran Oneline :

1. Calon peserta ke Bank untuk beli formulir.

2. Calon peserta menerima PIN dan struk pembayaran.

3. Calon peserta login ke Web Unpad untuk meregistrasi A.biodata oneline.

4. Calon peserta mencetak biodata dan kesanggupan membayar A.dana pengenbangan.

5. Hasil catak dan persyaratan dikirim melalui PO Box 6776 BDCP Bandung 40141.

6. Panitia melakukan verifikasi.

7. Jika persyaratan lengkap, peserta dapat mencetak kartu peserta ujian dan berhak mengikuti ujian.

PERSYRATAN

1. Fotokopi akta kelahiran.

2. Fotokopi ijazah terakhir dan transkrip nilai yang telah dilegalisir

3. Pas foto ukuran 3 X 4 sebanyak 3 lembar.

PENGUMUMAN HASIL SELEKSI.

1. Waktu Pengumuman: 6 Agustus 2009

2. Tempat pengumuman:Sekretaria program S1 kelas Khusus Ilmu Perpustakaan Jurusan Ilmu Informasi dan Perpustakaan Gedung II Lantai 2 Kampus FIKOM UNPAD Jln. Raya – Sumedang Km 21 Jatinangor Jawa Barat Tlp./Faks. 022 – 776954, 7794122 Pes. 119.

3. Kampus Universitas Padjadjaran Jl. Dipati Ukur No. 35, Bandung.

4. http://www.smup.unpad.ac.id

TEMPAT PERKULIAHAN

A. Semua kegiaitan perkuliahan dilaksanakaan di FIKOM UNPAD, Jln. Raya – Sumedang Km 21 Jatinangor Jawa Barat.

B. Perkuliahan dilaksanakan mulai hari senin sampai dengan sabtu

CONTACT PERSON

1. Dra. Neneng Komariah, M.Lib. Telp. (022) 7805354

2. Drs. H Yunus Winoto, M,Pd. HP. 0813 2037 0064

3. Herika R., S.Sos., M.Si. Telp. (022) 91170045

4. http://www.smup.unpad.ac.id

Sepenting Apa ILMU INFORMASI DAN PERPUSTAKAAN ?

|

“Informasi dalam dunia nyata - dunia maya"

Dunia informasi tidak lepas dari peran peran perpustakaan bahkan perpustakaan adalah salah satu sumber terbaik yang dapat menghasilkan informasi. Dalam kesempatan tulisan kali ini saya akan mengawalinya dengan suatu kelebihan-kelebihan seputar perpustakaan yang kadang tidak kita puji. Sejak kecil mungkin kita sering dibawa oleh orang tua kita berkunjung ke perpustakaan umum di daerah sekitar kemudian mengambil buku komik atau cerpen dari rak barisan ke-1 dan duduk di kursi yang telah disediakan, setelah itu kita baca dengan nyaman. Kita mungkin tidak pernah menyadari bahwa dibalik kemudahan kita mengambil buku dari rak barisan ke-1 kemudian duduk nyaman untuk membaca merupakan salah satu dari pekerjaan orang-orang yang berjasa dalam pengelolaan perpustakaan. Apa jadinya apabila buku-buku yang ditaruh dalam perpustakaan tidak rapi dan tidak beraturan, misalnya rak ke-1 terdiri dari banyak jenis buku yang disimpan semaunya. Mungkin ada komik dan juga masak-masakan, kemudian terselip juga buku otomotif hingga pengunjung harus pasrah berlama-lama didepan rak padahal rak di perpustakaan ada 20, mudah kah kita mencari satu buku komik yang belum tentu ada di rak tersebut? Lalu bagaimana mungkin pengunjung yang datang bisa merasa nyaman ketika membaca apabila sebelum membaca saja badan kita (pengunjung) sudah lemas karena susah payah mencari buku yang diinginkan?

Buku Sebagai Sumber Informasi

Sejenak kita lupakan masalah tadi, anggap saja itu bukan urusan kita – sebagai pembaca – yang urusannya hanya mencari buku yang dibutuhkan kemudian membacanya. Beralih ke buku, lebih spesifiknya lagi adalah wujud buku sebagai benda. Begitu banyak orang kini menggantungkan harapan kepada dunia maya – salah satunya internet – sebagai alat paling cepat, mutakhir, dan canggih yang pernah ada yang bisa memberikan kita informasi apa yang kita butuhkan. Dengan menulis alamat situs pada kotak alamat yang tertera dilayar computer yang sudah tersambung internet, kita bisa menjelajah dunia dengan sepuluh jari saja. Mengesankan bukan? Tapi apakah kita menyadari bahwa dunia maya jelas berbeda dengan dunia nyata. Boleh kita bersandar pada dunia maya dengan internet, namun bila sudah berbicara dunia nyata maka kita harus mulai kembali pada buku sebagai pegangan informasi. Tidak sering orang menjadi malas membaca karena melihat buku yang hendak dibacanya sangat tebal dan semuanya berisi tulisan, apalagi biasanya harganya cukup mahal yang semakin membuat orang malas. Lalu bagaimana dengan surat kabar atau majalah yang juga bisa dianggap sebagai pegangan informasi? Untuk urusan up-date boleh kita menjadikannya pegangan yang bagus, namun apakah semua isinya bisa bertahan untuk jangka lama. Jawabannya pasti tidak. Apabila kabar atau informasi yang dicetak pada surat kabar atau majalah sudah kadaluarsa, masihkah kita menyimpannya? Tidak sedikit orang menjadikannya sebagai bungkus kacang. Saya mengatakan hal itu bukan berarti menganggap “mereka” tidak baik dan tidak bermanfaat, tetapi untuk kembali mengingatkan kita bahwa buku bersifat lebih abadi ketimbang yang lain meskipun wujudnya tidak setipis atau tidak sepraktis sumber informasi lainnya. Sekarang kita lihat perpustakaan yang didalamnya menyimpan begitu banyak buku baik yang berusia muda maupun sudah sangat tua sekalipun. kita bisa membacanya tanpa harus membeli, bahkan kita disediakan tempat duduk untuk membacanya selain kita juga diperbolehkan untuk meminjamnya apabila kita hendak membacanya dirumah yang tentu punya batas waktu tertentu. Perpustakaan merupakan salah satu tempat/fasilitas yang menyimpan buku-buku lama yang sudah tidak terbit lagi dipasaran atau toko-toko buku manapun. Kita mungkin berpikir untuk tidak memiliki buku dan juga tidak membaca buku karena bisa diakses melalui internet, tetapi mungkinkah internet memberikan segala informasi yang kita butuhkan? Kadang kita bingung ketika ingin membuka artikel atau jurnal yang pernah kita buka di internet tapi lupa mengingat alamatnya atau kata kuncinya. Kemanakah kita kemabali berpegang? Jawabannya adalah buku. Lalu dimanakah kita bisa memperoleh atau membaca buku tersebut? Perpustakaan adalah akses termudah yang bisa kita pilih. Perpustakaan didirikan dengan tujuan pustakawan dapat mengabadikan segala jenis buku maupun koleksi-koleksi bersifat informasi lainnya sehingga bisa dibaca oleh khalayak yang sedang membutuhkannya bahkan majalah dan surat kabar pun (edisi baru dan lama) kini ada di perpustakaan. Semakin lengkap saja bukan?

INFORMASI DAN PERPUSTAKAAN

Informasi seperti apa yang saya katakan tadi bahwa informasi bukan hanya mengalir pada dunia nyata tapi juga di dunia maya. Informasi bisa berbentuk apa saja, bisa dikelola oleh siapa saja, dan bisa diperoleh oleh siapa saja. Berbicara mengenai kebutuhan, informasi merupakan satu kebutuhan yang diyakini oleh khalayak sebagai pedoman melalui hidup – tanpa mengenyampingkan Sang Pencipta – tentunya. Sebuah pedoman akan sangat menentukan jalan yang kita tuju kedepan, juga akan menjadi alat Bantu untuk meraih sukses baik secara materi maupun emosional. Informasi yang sesuai merupakan pedoman yang dibutuhkan, karena apabila informasi yang dibutuhkan tidak sesuai masihkah berlaku atau berlanjut-kah tujuan kita tadi? Begitu banyak informasi yang dikemas kedalam berbagai bentuk, diantaranya adalah buku, majalah, audio, visual, dan audio-visual. Buku adalah satu bentuk yang paling popular diantara bentuk kemasan informasi lainnya, hal ini tidak lepas dari sejarah buku sebagai kumpulan lembaran yang berisikan tulisan-tulisan yang memiliki nilai guna tertentu kepada pembacanya serta memiliki sifat yang lebih abadi dibandingkan “sahabat-sahabatnya”. Informasi dikelola dan didesain sedemikian rupa agar dapat dimanfaatkan dengan efektif dan efisien oleh pengguna/users. Informasi yang berawal dari data-data itu selalu dibuatkan tempat untuk disimpan. Penyimpanan seperti apapun bentuknya pasti ada pengklasifikasian-nya agar memudahkan pembedaan ragam informasi. Apa itu Klasifikasi?

KLASIFIKASI DASAR

Klasifikasi adalah alat untuk mempermudah pencarian buku atau dokumen. Klasifikasi juga menyimpan banyak cara untuk membedakan judul buku-buku maupun dokumen-dokumen mana yang telah diperoleh. Didalam klasifikasi terdapat katalog, yang berfungsi untuk mempermudah pencarian suatu dokumen dan arsip lainnya. Tanpa katalog, referensi utama akan kurang jelas. Seperti halnya kita berdialog dengan seseorang tapi tidak tahu siapa orang tersebut.

Dalam pemahaman lainnya klasifikasi adalah satu istilah yang digunakan untuk suatu proses yang bisa bermakna dalam rangka membuat skema atau bagan klasifikasi, dan termasuk juga kegiatan mengklasifikasikan suatu dokumen atau media sumber informasi. Skema klasifikasi itu sendiri didefinisikan sebagai suatu susunan kelompok kelas, suatu kelas tertentu yang kemudian dibagi ke dalam golongan-golongan yang mempunyai sifat dan ciri sama. Pada konteks pemahaman ini, ada banyak perbedaan pendapat dalam menyebutkan factor-faktor apa saja dalam proses klasifikasi. Namun, pada initinya, factor klasifikasi itu sendiri bergantung terhadap subjek dan objek yang dilihat atau diamati. Boleh dibilang layaknya kita melihat orang-orang gaul, stylish, intelegent menggunakan aksesoris yang berbeda-beda di lingkungan masyarakat sehingga menimbulkan berbagai penilaian yang berbeda pula. Perbedaan itulah yang menimbulkan suatu klasifikasi yang mendasar.

Dalam menerangkan atau mencerahkan berbagai informasi yang muncul, klasifikasi memang dibutuhkan keberadaannya. System yang memudahkan para pengguna dan pencari data mendapatkan buku-buku maupun informasi yang diinginkan dari sekian banyaknya jenis dan bentuk dokumen yang masing-masing berisi lebih dari ratusan subdivisi ilmu yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan. Menggunakan klasifikasi tidak sembarangan, sebab klasifikasi menuntun para pengguna kearah yang sangat jelas dan mudah secara otomatis. Kesalahan dalam mengklasifikasi akan berakibat sulitnya buku, dokumen atau arsip ditemukan.

Buku-buku, media, dokumen atau bahan informasi lain yang ada di perpustakaan, terutama yang jumlah koleksinya cukup besar, pada umumnya disusun berdasarkan sistem tertentu, dan umumnya dalam bentuk sistem klasifikasi. Klasifikasi merupakan aspek formal dari buku-buku, media, dokumen, atau koleksi lain yang ada di perpustakaan

Contoh-contoh klasifikasi adalah sebagai berikut:

Klasifikasi alam adalah pengelompokan benda-benda dengan memperlihatkan sifat-sifat yang melekat pada benda tersebut (benda yang diklasifikasikan). Ia bergantung pada sifat-sifat yang dinyatakan dalam "kesamaan" (homology) di mana sifat-sifat yang melekat dari benda tersebut diklasifikasikan, dan tentu sifat-sifat tersebut tidak dapat dipisahkan dari objek klasifikasi.

Klasifikasi artifisial adalah klasifikasi di mana sifat-sifat yang kebetulan ada pada benda yang diklasifikasikan itulah yang dijadikan dasar, atau diangkat sebagai karakteristik penyusunan. Dengan demikian, klasifikasi artifisial ini bergantung kepada analogi (kiasan) di mana benda-benda yang diklasifikasikan dengan tujuan khusus didasarkan pada pemilihan ciri yang kebetulan ada dan berubah-ubah (arbitrary), serta dapat terpisah dari objek yang diklasifikasikan.

Klasifikasi referensial, yang pada intinya yaitu "suatu sistem yang pragmatik dan empirik di mana unsur-unsur pokok dihubungkan dengan rujukan (reference) kepada suatu suguhan, sifat, atau subjek-subjek tunggal yang (bisa) terisolasi, tanpa memperhatikan karakteristik lainnya. Adapun Klasifikasi hierarsikal merupakan konsep klasifikasi yang didasarkan kepada asumsi bahwa proses subdivisi harus dapat memperlihatkan sebanyak mungkin sifat "hierarkis" dari suatu subjek. Memulai dari kelas-kelas yang lebih luas dan kurang intensif, kepada kelas-kelas yang kurang luas dan lebih intensif. Seperti proses pemahaman kata khusus-umum sebagai dasarnya.

Klasifikasi kolon merupakan bagan analitik-sintetik. Klasifikasi kolon mempunyai tujuan untuk menganalisis bidang subjek studi ke dalam unsur-unsur pokok atau faset-faset (faset arti harfiahnya adalah segi, sanding, atau permukaan).

Klasifikasi perpustakaan, suatu organisasi structural dari untuk pengetahuan dan buku yang mengarah kepada pusat informasi yang jelas dan tercerahkan diambil dari segala sumber yang bersifat logis, terkumpul serta mencakup system pengelolaan yang baik.

Klasifikasi ekspansif adalah system yang menyediakan bagan klasifikasi berurutan, yang masing-masing bagan merupakan perluasan dari bagan sebelumnya.

Klasifikasi subjek Brown adalah system yang memasang segala sesuatu yang berkaitan dengan suatu topik pada satu tempat yang tetap. Keberadaan klasifikasi ini sangat kurang digunakan karena belum mampu menampung padatnya informasi-informasi yang masuk terutama untuk sebuah perpustakaan. Penggunaannya pun sangat sederhana.

Sekarang mari beranjak kepada apa itu UDC dan apa pula itu DDC.

Apa itu UDC?

UDC(Universal Decimal Classification) adalah system pengklasifikasian. Pada intinya UDC direncanakan untuk pengindeksan subjek tentang semua cabang kepustakaan, dengan mengkhususkan kelas menggunakan notasi persepuluhan:

.2 Agama dan kepercayaan

.24 Islam, keristen protestan, katolik, budha, hindu

.27 Islam;Mengenal rukun-rukun islam dan rukun-rukun iman

.277 Perintah dan larangan Allah S.W.T dan sanksi atas pelanggarannya

Jadi, UDC sering digunakan di berbagai Negara di dunia termasuk di Indonesia , khususnya di perpustakaan-perpustakaan. Dalam UDC, ada tanda-tanda khusus yang digunakan untuk hubungan berkaitan, perluasan, perluasan berangkaian yang diberi tanda tambah(+), garis miring/slash(/), titik ganda(:). Misalkan 277.22 (adab berpakaian) digabungkan dengan 762.323 (mode komersil) menjadi 277.22+762.323 yang berarti, agama dan kesenian. Sedangkan tanda : atau titik ganda digunakan untuk menunjukkan dua subjek atau lebih di dalam bagan dengan tujuan untuk membentuk notasi yang paling spesifik. Contoh: 621.785 (heat treatment) bisa digabungkan dengan 669.14 yang berarti nomor untuk baja; maka nomor bentukannya menjadi sebagai berikut: 621.785:669.14 yang berarti heat treatment for steel (perawatan panas untuk baja). Satu lagi yaitu tanda slash, Contoh: 624/628 yang berarti untuk semua cabang engineering sipil; atau 22/28 yang berarti agama kristen.

Perpustakaan sebagai salah satu sumber penyimpan informasi tentu sangat mengenal segala hal tentang pengklasifikasian ini. Pada artikel selanjutnya kita akan lebih jauh mengenal tentang jurusan ilmu informasi dan perpustakaan.